DDesy aRrtika

Jumat, 30 Oktober 2009

bahan gadis minggu depan

Tik tok tik tok tik tok...
Saat ini hanya detik jam yang terdengar,keheningan memang selalu menghiasi malam-malam emile,kenapa ngga??karena gadis belia yang tampil seadanya ini selalu terjaga dimalam hari.Ralat!!.Awalnya ngga seperti ini,namun di saat ia menginjak kakinya di bangku kelas 2 SMA,semuanya terjadi.Terjadi secara kebetulan dan bukan karena sebuah perencanaan yang berujung pada sebuah tujuan
zZ..Zz..zZ..Zz...Padahal waktu sudah menunjukkan pukul 01.33 dini hari,di mana saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk 'kabar-kabari' via handphone.Handphone???.Yapzzz...suara getar itu berasal dari nokia 7610 supernova emile,sebuah handphone yang simple menurutnya 'MeIda calling' ejaan abjad indah itu menari di layar handphone emile.
"ehm....."jawab emile malas
"mil,lou dah tidur ea??"tanya suara yang terdengar habis seperti baru saja selesai menangisi sesuatu yang amat sangat berarti
"mil..sorry ea!!"uh...kini nadanya sedikit di tekan dan terdengar memelas,maklum meida tengah berusaha,karena ia sadar orang yang bisa diandalkannya di saat-saat seperti ini adalah emile.
"ehm..."ulang emile yang membalasnya dengan nada sedikit di tekankan juga,yang masih berkompromi dengan rasa kantuknya.
"mil,plizz donk,gue bt nih?!"
kurang ajar pikir Emile dalam hati,Bisa-bisanya jam segini loe BT,emang ngga ada orang lagi apa selain gue yang bisa loe jadiin tempat buat muntahin semua BT loe malam ini,nyesel gue ngangkat telepondari loe,huh....sumpah ngantuk!!!!
"BT kenapa,Mei??"
"ach...percuma Mil!!gue sekarang cerita juga loe ngga akan ngedengerin cerita gue!!".Jawab Meida yang sepertinya ia sadar bahwa nada suara temannya itu lebih terdengar seperti nada yang di paksakan karna lebih ke rasa simpati atau hanya untuk menghargainya saja

the jiplak

Lihatlah selepas jalan lurus itu,
Sesuatu mengantarkan kita pada ciuman,bulan,dan ombak
Membakar kesepian pantai yang ditinggalkan semua orang
Jelajahlah kita seperti adam dan hawa yang dibebaskan,
dari jerat surga mencari cinta pertama
Merangkum debur yang rahasia dari laut dari waktu
Lantas sama-sama membaca renta pada tubuh telanjang kita
Ah...
Camar itu hanya melintas
Di dermaga ombak menumbuk batu
Perahu-perahu bersembunyi
pada kantukmu pada pinggulmu
Senja itu...
Sepertinya angin meninggalkan ombak,
dan laut membiarkan kita menatap kepergian matahari
Daun-daun kelapa yang dibakar cahaya.
Hanya diam!!semuanya diam
kau dan aku mungkin tak lagi
kau dan aku mungkin kita hanya sebuah pasir.hanya pasir!!
Dan jalan-jalan yamg kita susuri dengan langkah kantuk itu
Sesungguhnya lagu atau mungkin semacam mantera
Setelah pesta porak poranda di sebuah pantai
kota ini menjelma laut yang lain
Sebentuk kekhusyukan antara terjaga dan tidur
kita layaknya setubuh tanpa perlu saling memasuki